Hello lovelies,
Apa khabar semua? I hope everyone is in good condition ya, terutama kita semua yang ada di Jakarta mengingat belakangan ini tema 'polusi udara' sedang hangat-hangatnya. Berhubung memang tingkat polusi sedang tinggi dan kurangnya dukungan dari pemerintah kota untuk menangani masalah polusi udara, ehm, dulu perasaan ada yang janji udara di Jakarta akan sebaik puncak, ada yang tau kah siapa dia? Oh well, buat kita para beauty enthusiast tentunya masalah ini juga pelik dan berakibat buruk untuk kulit kita.
Masalah kesehatan tubuh sangatlah berkaitan dengan kondisi kulit, bukan hanya nutrisi dari dalam, tapi semua produk yang kita gunakan diatas kulit. Banyak sekali skincare yang mengandung antioksidan diciptakan, just to make our skin healthier. Terlepas dari problema ibukota dan polusi udara sehingga kulit membutuhkan extra protection, untuk menemukan skincare yang tepat untuk kulit kita secara general (umum) pun tidak mudah.
Hal ini sudah pernah saya bahas di post-post sebelumnya bahkan di youtube videos (youtube.com/Carnellin) mengenai bagaimana menemukan jenis serum, pelembab, dan skincare lainnya yang sesuai dengan jenis kulit kita. Namun, semua hal diatas adalah bagaimana kita menempatkan diri dalam pasar atau category yang ada, yang diciptakan oleh brand-brand kecantikan di dunia, tapi masih minim sekali skincare yang dibuat dengan batasam atau kriteria yang menyesuaikan ke kondisi kulit kita. So instead of we adjusting our skin to the brands, what about a skincare that was made following our skin condition.
-*-
Hmm, sebelum membaca lebih lanjut, mari kita baca sebuah hasil penelitian dari JakPat.net:
Dalam perjalanan seorang konsumen menemukan produk perawatan yang tepat,
dibutuhkan banyak kekeliruan (trial and error) yang berdampak terhadap hilangnya waktu (time
spent). Hal ini umum dikenal di dunia marketing dengan istilah consumer pain points atau
pengalaman yang menyulitkan konsumen, karena memilih produk perawatan yang sesuai
dengan jenis kulit, bukan perkara mudah. Pertama, kita harus terlebih dahulu mengidentifikasi
jenis kulit kita. Menurut dr. Leslie Baumann, seorang peneliti dan ahli kecantikan dari Amerika,
jenis kulit sesungguhnya dibagi berdasarkan 4 kategori dasar, yaitu level sebum, sensitifitas,
pigmentasi dan elastisitas. Dari 4 kategori dasar inilah, kita akan mendapatkan 16 jenis kondisi
kulit yang berbeda. Kedua, dalam memilih perawatan yang tepat, ada banyak faktor lain di luar
jenis kulit yang harus dipertimbangkan dalam memilih produk, seperti: Apakah produk menjawab
kebutuhan spesifik kulit (menghilangkan noda hitam); Apakah bahan aktif kandungannya, aman
untuk jenis kulit kita? Dan sebagainya.
PERAN TES DNA
DNA merupakan asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika. Tes
DNA adalah prosedur yang digunakan untuk mengungkapkan secara akurat, informasi mengenai
genetik dalam tubuh seperti potensi, risiko dan kebutuhan unik setiap individu yang berkaitan
dengan banyak hal seperti kebutuhan suplemen dan nutrisi, intensitas olahraga yang sesuai,
hingga perawatan kulit yang tepat dan lainnya. Salah satu hal paling mendasar yang bisa
diperoleh dari tes DNA adalah kondisi kulit seseorang. Sebagai organ tubuh paling luar, kulit
merupakan lapisan pelindung yang bekerja 24/7 dan paling rentan terpapar oleh faktor eksternal
seperti matahari dan polusi. Pengecekan DNA kulit bisa memberikan informasi yang akurat
mengenai kualitas kolagen, elastisitas kulit, pigmentasi kulit, dan sebagainya. Tes DNA kulit sudah
umum dilakukan di negara maju, untuk mengenal kondisi kulit dan mendapatkan perawatan
yang tepat dan sesuai.
“JakPat sebagai Platform Online Survei, melihat bahwa DNA sudah menjadi subjek global
yang telah dijajaki oleh para pakar kesehatan kulit, agar menjadi solusi bagi konsumen dalam
memahami kondisi kulit mereka. Untuk itu, JakPat mengadakan survei pada tanggal 5 – 10 July
2019 terhadap 537 responden, mengenai pemahaman responden akan kondisi kulit mereka dan
pendapat mereka akan manfaat teknologi pada konteks perawatan kulit,” jelas Aska Primardi,
Head of Research Jakpat.
Hasil riset yang diadakan JakPat menunjukkan pentingnya tes DNA kulit. Dalam konteks
penggunaan produk perawatan wajah, hanya 15% responden yang mengatakan bahwa kinerja
produk yang mereka gunakan, sesuai dengan harapan. Sisanya mengatakan bahwa mereka masih
menderita masalah yang mengganggu seperti jerawat, iritasi, kulit kering, kulit berminyak, dan
lainnya. 30% Responden juga merasa belum puas dengan kondisi kulit mereka saat ini, kendati
telah menggunakan berbagai macam produk perawatan. Hasil riset lainnya menunjukkan bahwa
para responden sudah selektif dalam mencoba produk perawatan kulit, untuk mencegah
terjadinya masalah kulit dan menghindari terbuangnya uang dan waktu dengan sia-sia. Dalam
konteks menemukan produk perawatan yang tepat, 50% responden setuju untuk
memeriksakan kondisi kulit mereka dan secara umum memilih untuk pergi ke dokter kulit atau
dermatolog. Dalam konteks skin DNA treatment, kecenderungan responden untuk percaya akan
hasil tes DNA kulit, mencapai 85%. Selain itu persentase minat responden untuk mencoba
perawatan kulit dengan teknologi tinggi (hi-tech) mencapai 90%.
Teknologi tes DNA secara global telah memberikan manfaat bagi individu yang ingin
memahami kondisi kulit mereka dengan mudah. Untuk meminimalisir pengalaman pain points
konsumen, teknologi tes DNA bisa menjadi solusi terbaik karena tes DNA dapat menjelaskan
kondisi dan kebutuhan spesifik kulit konsumen yang sesuai dengan hasil tes DNA tersebut.
Informasi yang jelas mengenai teknologi DNA untuk kulit bisa ditemukan di
www.smartskinsolution.com.
-*-
Nah, dari bacaan diatas, ada beberapa hal yang bisa kita petik, pertama, ada tes yang bisa membantu kita menemukan skincare yang tepat dengan nama Tes DNA. Jadi daripada bingung, frustasi dan spend terlalu banyak uang untuk mencoba-coba skincare mana yang paling tepat (karena memang banyak sekali pilihan di luar sana), mari kita lakukan tes DNA untuk menemukan the right one.
Ibaratnya saat kita melihat banyak bunga diluar sana yang begitu indah, dengan kemasan dan warna yang sungguh mempesona, tapi saat kita beli, belum tentu cocok, tes DNA ini menurut aku akan memudahkan pengguna untuk menemukan lebih dari yang terlihat kasat mata. Aku pribadi hobi bener mencoba skincare, karena selling point mereka yang sangat tinggi. Mulai dari selebritas yang digunakan, tag line, bentuk produk, sampai gimmicks dari diskon dan paket yang menggiurkan. Tapi kalau akhirnya tidak bisa digunakan atau membuat kondisi kulit aku tambah buruk, tentunya it would be a totas waste.
-*-
Kita sudah seharusnya nyaman dengan kulit kita sendiri, kita sudah seharusnya menggunakan produk yang memang diciptakan untuk kita pribadi. Pengecekan yang dilakukan secara tepat dan akurat akan membantu menghilangkan satu kekhawatiran diantara begitu banyak hal yang harus kita lakukan dalam sehari.
Banyak dari kita bertanya, aku sudah pakai skincare kok kondisi kulitku masih belum baik? Kok malah tambah kering, kusam atau berjerawat? Kok aku sudah bayar mahal untuk segala jenis perawatan, kulit aku belum semulus dia, dia dan dia? Kita akan terus bertanya-tanya dan merasa tidak puas saat kita sudah berusaha melakukan sesuatu namun belum atau tidak membuahkan hasil. Saat inilah tes DNA diperlukan, agar kita dapat mengerti kondisi kulit kita dari potensi, resiko, sampai kebutuhan unik kulit kita mulai dari suplement, nutrisi, olahraga, dan skincare atau perawatan yang diperlukan. Semua dapat dilakukan secara mudah dan akurat dari rumah untuk mengetahui karakter genetik kulit kita, nyaman sekali bukan?!
-*-
Kalian sudah bisa mulai mendaftar di www.SmartSkinSolution.com dimana 100 pendaftar pertama akan bisa ikut mencoba secara eksklusif. Jangan tunggu lagi, dan rasakan manfaat tes DNA kulit dengan teknologi terbaik dan manfaat yang maksimal.
See you there!!