Hi lovelies,
most of us loves traveling, bahkan yang tadinya engga suka-suka amat sama yang namanya jalan-jalan, bisa suka juga saat mereka menemukan hal yang mereka sukai saat perjalanan. Traveling often open our eyes and senses to many different opportunities and experience new things.
Nah, untuk kita-kita yang sudah berkeluarga, saat jalan-jalan dan anak-anak diajak, kita juga seru memperkenalkan hal-hal baru ke mereka. Saat pertama kali menginjak pasir dan main di pantai, saat berenang, saat naik pesawat, kereta, bus, dan jenis transportasi lainnya, rasanya seru dan menyenangkan.
-*-
Anakku termasuk anak yang aktif, gemar mencoba petualangan baru, sepertinya hampir semua playground di Jakarta telah Ia mainkan. As a mom, it's refreshing to see their kids try new things, tapi pastinya kita juga punya concern atau kekhawatiran. Ibu-ibu yang gemar traveling dengan anak-anaknya pasti tau semua kendala saat berpergian. Mulai dari penyakit, anak yang tiba-tiba rewel atau tidak kooperatif, sampai hal-hal tidak terduga yang mengakibatkan anak-anak menjadi tidak nyaman seperti digigit serangga atau iritasi akibat ruam popok.
-*-
Nah untuk ruam popok kebetulan pernah kami alami, saat itu kami berangkat ke Seoul dengan penerbangan kurang lebih 8 jam. Awalnya si dede agak rewel, setelah tenang dia akhinya tertidur pulas. Berhubung penerbangan tersebut adalah red eye atau malam hari dan tiba di Incheon International Airport pada dini hari, kami semua tertidur dan lupa mengganti popok dia. Alhasil, ruam popok yang kami dapatkan. Duh, kasian banget si kecil, mau jalan-jalan malah kena iritasi.
Namanya ruam popok itu mengganggu banget, gatal, sakit, perih, dan dari rona merahnya saja kita sudah terbayang betapa tidak nyamannya ini buat si kecil. Sejak mendarat di Seoul kami tidak pernah lupa lagi mengganti popoknya, tapi apa daya, nasi sudah menjadi bubur, ruam sudah terjadi dan yang namanya healing atau penyembuhan perlu waktu.
-*-
Akupun mencoba berbagai macam cream, lotion, yang kebetulan aku bawa. Sampai akhirnya ingat, aku-kan bawa Sudocrem, sudah punya krim ini sejak si dede masih satu tahunan. Aku coba dan reaksi pertama si dede (yang biasanya nangis perih kalau dipakaikan lotion atau krim lain) ini malah diem saja. Ya sudah aku pikir nothing to lose, lanjutkan saja pakaikan Sudocrem.
Buat yang ingin tahu texture creamy dari Sudocrem, yuk lihat di foto dibawah ini.
-*-
Warnanya putih pekat, kesannya rich dan texturnya tebal, tapi mudah diaplikasikan ke kulit dan bisa di blend (maklum bahasa biuti blogger) dengan mudah menjadi transparan seperti dibawah ini.
-*-
Kandungannya bikin kulit nyaman, meredakan iritasi dan memberikan skin barrier, jadi saat ruam popok, kalau terkena urine kan makin sakit dan perih, Sudocrem memberikan pertahanan terhadap urine juga loh.
Yuk, untuk lebih jelasnya aku masukkan detail dari http://www.mothercare.co.id ya:
-*-
Terlihat kan dari detailnya, Sudocrem mampu memberikan perlindungan, perawatan, dan bahkan keamanan terhadap 'ancaman' iritasi selanjutnya, jadi buat yang masih pake popok, bisa loh dioles tipis-tipis di bagian yang biasanya iritasi agar kulit bisa tetap terjaga.
Selain ruam popok, masalah seperti gigitan serangga, luka kecil seperti lecet (bukan open wound ya alias bukan untuk luka terbuka yang masih berdarah), gatal-gatal, sampai problem kulit karena alergi ringan juga bisa dibantu dengan pemakaian Sudocrem secara rutin. Untuk kasus cukup berat seperti iritasi ruam popok dede butuh sekitar 3-4 hari rutin menggunakan Sudocrem setiap habis mandi dan setiap ganti popok, perubahan dari setiap penggunaan dapat kami lihat secara nyata, kulit yang tadinya meradang amat sangat merah, semakin memudar dan dede juga terlihat tidak lagi mengeluh gatal dan sakit secara berkala.
Setiap dia poop atau pee (BAB dan BAK) tidak lagi menangis karena perih.
Untuk gigitan serangga, hal pertama yang dilakukan Sudocrem adalah mengurangi rasa gatal, sehingga iritasi atau luka selanjutnya akibat terlalu banyak digaruk bisa dihindari.
-*-
Selain ruam popok, masalah seperti gigitan serangga, luka kecil seperti lecet (bukan open wound ya alias bukan untuk luka terbuka yang masih berdarah), gatal-gatal, sampai problem kulit karena alergi ringan juga bisa dibantu dengan pemakaian Sudocrem secara rutin. Untuk kasus cukup berat seperti iritasi ruam popok dede butuh sekitar 3-4 hari rutin menggunakan Sudocrem setiap habis mandi dan setiap ganti popok, perubahan dari setiap penggunaan dapat kami lihat secara nyata, kulit yang tadinya meradang amat sangat merah, semakin memudar dan dede juga terlihat tidak lagi mengeluh gatal dan sakit secara berkala.
Setiap dia poop atau pee (BAB dan BAK) tidak lagi menangis karena perih.
Untuk gigitan serangga, hal pertama yang dilakukan Sudocrem adalah mengurangi rasa gatal, sehingga iritasi atau luka selanjutnya akibat terlalu banyak digaruk bisa dihindari.
-*-
Dede itu sukaaaa banget main di taman. Yang namanya taman pasti banyak serangga, dan dia suka mengenali berbagai macam serangga seperti kupu-kupu, jangkrik, capung, dan sebagainya. Paket lengkap dari serangga di taman, biasanya nyamuk, dan serangga lainnya yang suka iseng menggigit. Insect repellent atau anti serangga memang sudah kami berikan, dan semua kami hanyak pakaikan yang berbahan alami, tidak berbahaya untuk kulitnya yang masih peka, oleh karena itu, biasanya yang alami juga tidak 100% ampuh, hanya bantu mengurangi. Jadi kadang masih ada aja serangga yang menggigit, jadi Sudocrem harus tetap sedia.
-*-
Selain itu, produk anti serangga yang berbahan dasar alami biasanya tidak awet, kalau anak-anak sudah kepanasan, keringetan, produk anti serangga luntur, kesempatan deh buat serangga menggigit.
Nah, tadi kan semua review dari mamanya nih, mari kita simak review si dede, langsung dari pengalaman dia sendiri dan expresi dia ya.
-*-
Ini saat dia pertama kali pegang sendiri, sebenernya sih bukan pertama kali, sebelum berpartisipasi dengan Review Produk Mothercare dari KBBV ini, kami juga sudah menggunakan Sudocrem selama 1-2 tahun.
Namun, ini baru pertama kali aku meminta dia menggunakannya sendiri, tanpa dibantu mama.
-*-
Jujur, malah aku yang agak gugup melihat ekspresi dia, karena anak-anak itu jujur, kalau mereka mau, mereka akan gunakan produk tersebut tanpa ragu, dan kalau tidak, ya sudah, mereka tidak baik jika kita paksa dengan sugesti maupun rayuan. Jadi aku tunggu saja, ternyata tanpa menunggu lama, dia pun membuka kemasannya dengan mudah.
Hal pertama yang dede lakukan adalah mengobservasi bentuk dari isi produk, yaitu si krim itu sendiri. Lalu dia mencium aromanya (ada loh di Instastory aku @Carnellin) dimana dia sangat suka dengan aromanya, she said it smells good. Aroma Sudocrem ini memang lembut dan seperti powdery, kinda like baby smell. Menyenangkan dan menenangkan.
-*-
Setelah 'lulus' tahap pertama dari fisik yang terlihat dan aromanya, si dede tanpa ragu langsung mencolek krim Sudorem dan sepertinya suka dengan tesktur Sudocrem yang halus dan terasa lembut di kulit.
-*-
Kebetulan kulit dede lagi mulus bener, tanpa ada gigitan serangga, goresan, iritasi atau alergi, jadi kita tidak bisa mencoba nya secara 'live' nih, meskipun berbekal berbagai macam pengalaman sebelumnya sebenarnya lebih seru jika ada pengalaman yang bisa aku kasih lihat, tapi apa daya, aku sudah belajar tidak pernah lagi tinggalkan popok terlalu lama, jadi tidak pernah lagi ada ruam popok, atau membiarkan si dede terlalu lama di taman tanpa penghalau serangga.
Meski begitu, Sudocrem ini bisa dipakai orang dewasa loh, siapapun yang punya masalah kulit, digigit serangga, iritasi ringan, dan lainnya yang berhubungan dengan kebutuhan akan Sudocrem ini, kita semua bisa memakainya. Akupun kadang pakai sebelum menggunakan anting-anting imitasi, agar telinga terhindar dari iritasi.
-*-
Dan kalau sudah sukaaaa banget sama Sudocrem, bisa kaya si dede nih, kebablasan pakainya sampai berlebihan seperti ini.
Hahahaha, ini benar-benar lebay ya, hiperbola banget, tidak perlu pakai sebanyak dan setebal ini Sudocrem sudah cukup efektif kok. Maklum, si dede terlalu suka sama Sudocrem, pakenya sampe sebegininya.
-*-
Setelah kita saksikan betapa cintanya kami pada Sudocrem heehee, sekarang ada satu produk lagi yang kami mau share ke kalian.
-*-
Jadi, kerjasama dengan Komunitas Beauty Blogger dan Vlogger serta Mothercare ini juga menyediakan produk Babyganics berbentuk Toothpaste.
Toothpaste yang pastinya aman buat si kecil yang belum terbiasa sikat gigi, ajaibnya lagi, si dede pakai pasta gigi ini jauh sebelum kerjasama ini lho, jadi dengan senang hati, kami bisa memberikan review yang bernilai 1-2 tahun penggunaan.
-*-
Beberapa tahun yang lalu, dunia research digegerkan dengan bahaya Fluoride jika tertelan, terutama dalam jumlah yang besar pada jangka waktu yang panjang. Penggunaan fluoride pada masa itu sudah umum di setiap pasta gigi bahkan untuk anak-anak yang masih kecil sekalipun. Oleh karena itu banyak perusahaan yang peduli pada balita membuat pasta gigi bebas dari Fluoride.
Mari kita membaca sedikit informasi dari Mothercare.co.id:
-*-
Si dede sudah biasa menggunakan pasta gigi ini dan sikat gigi sendiri sejak dini, pasta gigi ini pas banget untuk batita yang baru belajar sikat gigi, agar kalau tertelan tidak menimbulkan masalah. Bukan berarti kita harus membiasakan dia menelan, tapi selama berlatih, tentunya kita tidak merasa cemas.
-*-
Lah, itu si dede benar-benar sikat gigi atau engga? Kok tidak terlihat pasta giginya dan busa-busanya? Jangan salah mom, busa itu biasanya karena ada bahan seperti detergent, dan biasanya kurang baik untuk anak-anak usia dini. Dan untuk warna, kebetulan Toothpaste BabyGanics ini tanpa pewarna apapun, dan teksturnya pun seperti gel yang clear atau bening.
-*-
-*-
Gel nya agak cair, jadi jangan bingung ya. Aroma watermelon atau semangka ini lembut, tidak berlebihan dan alami.
Semua bahan yang bisa mengiritasi atau berpotensi membahayakan kesehatan bayi dan balita telah ditiadakan, baby sejak usia 6 bulan atau gigi pertama, sudah bisa berlatih menggunakan pasta gigi ini.
-*-
Apakah fluoride 100% buruk terhadap kesehatan? Untuk gigi, tentunya tidak. Tapi jika anak belum terbiasa sikat gigi dan spit atau mengelurkan pasta gigi saat sikat gigi dengan berkumur, atau masih terbiasa menelan, baiknya gunakan yang fluoride free sambil terus dilatih agar bisa menggunakan pasta gigi ber fluoride pada waktunya.
-*-
-*-
Karena Toothpaste BabyGanics sangat lembut, anak-anak yang ingin menyikat gigi lebih sering dari 2x sehari pun tidak perlu cemas adanya iritasi atau gesekan berlebihan seperti yang ditimbulkan pasta gigi lain yang mengandung busa detergent atau bahan berbahaya seperti paraben dan lainnya.
-*-
Design pasta giginya juga unik, lucu dan menarik untuk anak-anak. Ada tiger di depannya dan penuh detail agar para orangtua bisa membaca terlebih dahulu demi kesehatan gusi dan gigi anak-anak.
-*-
Diajarkan juga untuk mencuci tangan sebelum sikat gigi, hal ini perlu agar tangan yang dipakai pun dipastikan sudah bersih agar tidak terjadi kontaminasi.
Toothpaste BabyGanics bisa digunakan dengan sikat gigi silikon (untuk bayi), sikat gigi lembut berbahan seperti latex, sampai brush biasa, sesuai dengan perkembangan anak.
Design, tekstur, rasa dan efek di mulut membuat anak-anak suka menggunakan Toothpaste BabyGanics. Tidak ada rasa minty atau 'pedas', pahit, atau asam yang biasanya dihindari anak-anak, yang ada hanya rasa segar dari watermelon yang lembut.
-*-
Last but not least, kalau anak happy, mamanya juga donk, dan si dede bisa terus bermain dan bereksplorasi dengan bebas. Kesehatan gigi sangat mempengaruhi banyak hal, kebayang kan ngilunya sakit gigi. Setelah dede terbiasa menjaga kebersihan giginya dengan baik dan kulitnya terlindungi dengan Sudocrem, bisa bergaya lagi deh, lumayan, latihan jadi Fashionista di masa depan.
Investasi kulit yang terawat dan gigi yang cantik menjadi modal dia nantinya. Thank you KBBV dan Mothercare Indonesia.
-*-
See you again soon!!
No comments:
Post a Comment